Senin, 29 Januari 2018

Hasil Skor Akhir Bali United vs Persija Jakarta di Piala Presiden 2018 ( Full Time )

Hasil Skor Akhir Bali United vs Persija Jakarta di Piala Presiden 2018 ( Full Time )- Lanjutan babak penyisihan grup Piala Presiden 2018 malam ini digelar pertandingan sepak bola yang mempertemukan tim Bali United vs Persija Jakarta, kedua klub sudah memastikan lolos ke babak perempat final atau 8 besar Piala Presiden 2018. Berikut ini ulasan hasil skor akhir / full tim Bali United vs Persija Jakarta

Hasil skor akhir / full time Bali United 3-2 Persija Jakarta

Gol dicetak oleh:

#Bali United


#Persija Jakarta


Itulah informasi hasil skor akhir Bali United vs Persija Jakarta (Full Time) di Piala Presiden 2018. Semoga informasi diatas bermanfaat, terima kasih.

Sabtu, 27 Januari 2018

Hasil Skor Akhir Bhayangkara FC vs FC Tokyo ( Full Time )

  Hasil Skor Akhir Bhayangkara FC vs FC Tokyo ( Full Time )- Dalam rangka merayakan 60 tahun hubungan persahabatan Indonesia dengan Jepang, hari ini Sabtu, 27 Januari 2018 digelarlah pertandingan sepak bola persahabatan antara Bhayangkara FC vs FC Tokyo di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Bhayangkara FC sebagai wakil dari Indonesia, klub ini juga sebelumnya berhasil menjadi juara Liga 1 Indonesia 2017. Sedangkan FC Tokyo adalah klub asal Ibukota Jepang yang musim sebelumnya berada diposisi 13 klasemen Liga teratas di Jepang.


Berikut ini selengkapnya hasil akhir / full time Bhayangkara FC vs FC Tokyo

Skor : Bhayangkara FC 2-4 FC Tokyo

Gol diciptakan oleh:

#Bhayangkara FC
- Marinus Wanewar
- David da Silva


#FC Tokyo
- Takefusa Kubo 2 gol
- Masaro Morishige
- Ryochi Maeda


Itulah Hasil Skor Akhir pertandingan Bhayangkara FC vs FC Tokyo. Semoga informasi diatas bermanfaat.

Sabtu, 02 Desember 2017

Suporter Bonek Bangga Persebaya Melawan Klub Besar Liga Inggris

Ini salah satu curhatan oleh salah satu administrator indonesia league (i-league) yang sengaja dateng kesurabaya untuk menonton laga persebaya vs qpr Oleh2 permulaan Battle of Surabaya Tgl 23 July turnamen persaudaraan silau sela Persebaya vs Queen Park Ranger digelar di Gelora Bung Tomo Surabaya. dikarenakan ambo yaitu fans berat Manchester United, ambo menjadi nonton tuh turnamen lantaran di QPR ada Park Ji Sung, mantan pemain MU. Dan skrg gue udah ada di rumah dan ingin sharing cerita ada 3 elemen yang demi aku teristimewa bermula ziarah saya ke Surabaya.

1. Gelora Bung Tomo aku udah pernah ke beberapa stadion di jawa timur seperti gelanggang 10 nov, gelanggang kanjuruhan, gelora delta, stadion surajaya, stadion tridharma dll, tapi ambo baru pertama kali ini ke GBT. dikala menular ke GBT aku singkat kecewa, jalan ke stadion kok sempit bgt dan ada bau sampah yg beberapa kali tercium. Tapi waktu sampain GBT stadion ini tampak amat gede dan megah bersumber luar. bertepatan saya udah beli voucher diawal mulanya jadi tak perlu antri beli kupon begitu masuk pintu gerbang masuk dan hendak ke tribun ambo cepat terpesona bagi ane stadion ini tergolong mewah bagi takaran stadion indonesia. begitu masuk tribun ane makin terpesona bersama besar nya daya muat gelanggang yg katanya bisa mewadahi sampai 55.000 orang ini. walaupun setrum gelanggang pernah mati, tapi menurut aku stadion ini salah 1 yang paling baik di Indonesia.

2. Persebaya Surabaya Klo kejadian Persebaya saya rasa seluruhnya orang di Indonesia juga tau, salah satu tim tertua dan tersukses di Indonesia bersama beberapa kali gelar pemenang di strata teratas aliansi Indonesia. Tapi sebab lawannya merupakan tim koalisi utama inggris ane pikir persebaya bakal dihajar seperti 2 klub malaysia yang pada awal mulanya digelontor QPR 5 gol tanpa balas. Tapi 90 menit itu berlainan berasal terkaan ane Permainan Persebaya tidak teringgal jauh semenjak QPR sampai-sampai nyaris mampu mengimbangi permainan QPR. Dan perjuangan amat spartan dan tidak kenal takluk semenjak sekitar pemain bajul ijo maka hanya angkat tangan tipis 1-2 permulaan QPR teramat layak diapresiasi.

3. Bonek Awalnya gue pernah resah datang ke Surabaya buat nonton di stadion Motor ane kebetulan Plat S, sama kayak plat motor di lamongan, yg kebetulan hubungan bonek dan la mania sangat tidak harmonis. lebihlebih yg saya tau di alat bahwa bonek itu anarkis dan cenderung diasumsikan yang merupakan peran ganas dalam aspek pendukung Tapi yang ambo jamak benar2 beda gan. ambo pergi ke gelanggang naik motor saya yang ber-plat S bareng dgn rombongan bonek yg menuju GBT. Tapi tidak ada kesulitan apapun, lagi pula saya hanya pake jaket dan tidak memperlihatkan preskripsi bonek. Dalam perjalanan semula banyak gerai dan warung2 kembali sedang buka dan tidak ada rintangan dari sekitar bonek, benar2 berbeda permulaan berita2 bahwa bonek suka menggondol mencuri dan membayang-bayangi orang di jalan. tidak ada kejadian apapun dalam perjalanan bonek di GBT. dikala antri masuk stadion juga bonek antri dan tidak ada yg namanya jebol pintu atau mendaki stadion Dan ketika memasuki tribun gue benar2 salut dgn bonek, stadion se gede itu dapat penuh bersama suporter persebaya yg ane perkirakan sebanyak kurang lebih 50rban. kebetulan ambo beli tiket pada tribun utama menjadi seluruh gerakan di tribun ekonomi bonek mampu nampak terang Anak belia bapak2, ibu2, tambahan pula anak2 mereka yang ambo perkirakan kembali SD berbaur di stadion tanpa ada kekhawatiran apapun. Mereka bernyanyi dan berteriak-teriak dengan mensupport jadwal persebaya. permulaan lokasi duduk saya nampak terang kreatifitas dan atraksi2 bonek yg sangat teristimewa kepada beri dukungan timnya, mulai sejak kolong layar bonek ukuran raksasa, duaja merah purih raksasa, replika jersey persebaya raksasa, flare, kempang api dan gerakan2 berulang nyanyian bonek menggema sepanjang turnamen tidak dengan henti menghasilkan jiwa pemain Persebaya seolah terbakar. legal jumantara yg luar natural.

Rabu, 04 Oktober 2017

Pengalaman Nonton Pertandingan Arema di Liga 1 Indonesia


Siapapun kita, apapun profesi kita, kita mesti mempunyai angan-angan dikarenakan angan-angan dalam perjalanan setiap manusia sangatlah mutlak sekali. utopia itulah yg seterusnya mengambil saya untuk menyambung pendidikan S1 saya di Kota Malang, suatu harapan dan sebuah yang di cita citakan terus saya utarakan ialah terhadap dapat melihat turnamen tim-tim akbar Indonesia yang dapat berkompetisi di Kota Malang yang terkenal dgn Arema-nya.

saya awal dari Pulau Lombok yg pastinya amat jauh awal dunia sepakbola professional, tidak ada satupun tim permulaan Lombok yg bisa berkancah di level teratas federasi Indonesia. Dan absah sekali, ketika hingga di Kota Malang buat awal kalinya, wangi-wangian sepakbola benar benar kental kian kota ini mempunyai club agung yg menjadi kebanggaan.

sesudah mulai sejak menetap di Malang, saya sejak mulai punya kawan-kawan baru. rekan-rekan asli Malang yg sudah sangat berpengetahuan menonton sepakbola di stadion ketika itu, pada th 2014 bakal ada turnamen 8 gede koalisi super Indonesia (ISL) yg mempersuakan Arema menandingi Persipura Jayapura dan kejuaraan akan dilaksanakan di gelanggang Kanjuruhan. aku sejak mulai mencari informasi-informasi yg berkenaan dgn kejuaraan tersebut Dan aku dgn 3 sahabat lainnya sepakat dapat menyaksikan kejuaraan tersebut.

lalu tibalah pada hari-H, hri di mana angan-angan aku dapat jadi kebenaran menyaksikan langsung pemain-pemain besar Indonesia. pertandingan akan dimulai terhadap jam 19.00 WIB, melainkan beta pergi menuju gelanggang jam 15.00 WIB waktu itu dan membayar tiket di perjalanan menuju stadion dikarenakan banyak sekali seputar bakul ticket yg berjualan makelar Setiba di gelanggang kanjuruhan saya berfoto dan terkagum kagum dgn ramainya gelanggang yang belum sempat saya temui sebelumnya sebagian pemain semenjak ke-2 tim lagi mulai sejak berdatangan memanfaatkan bus masing-masing. Dan waahh, saya sanggup melihat dgn terang idola-idola aku seperti Gonzales, Samsul bijaksana Beto Goncalves, Bustomi, kemujaraban Meiga, Boaz sollosa dan lainnya.

sesudah itu saya terus menghukum terhadap masuk ke stadion ketika sudah berada didalam stadion nyatanya tidak seluruh seindah yang saya bayangkan. Ada yang adu jotos, ada yg mabuk dan sialnya telepon selular aku kecopetan. Iya kecopetan! walaupun dikala itu aku telah akan sila di tribun. kesannya semua kesenangan saya menjadi terurai ketika itu. kontes yang seru menjadi biasa-biasa saja guna aku sebab berulang kepikiran dgn telepon selular aku yg lenyap praktis tatkala kompetisi saya cuma bersila terdiam di tribun meskipun disaat itu pertandingan terjadi teramat seru dan dimenangkan oleh Arema bersama skor 3-0.

legal pengalaman pertama yg awalnya amat mengasyikkan tapi ternoda oleh dicopetnya handphone saya Sejak ketika itu ada rasa trauma yg menciptakan saya ragu-ragu datang serta ke stadion pada menyaksikan pertandingan secara serentak sebaliknya di TSC 2016 lalu aku lagi menonton di gelanggang namun kali ini di level VVIP.

saya menonton turnamen Arema melawan kolega Kukar di stadion Gajayana, lalu Persija melawan Arema lagi di gelanggang yang sama dan terakhir aku memberanikan diri tambah melihat di gelanggang Kanjuruhan lantaran yg main adalah tim favorite aku sejak SD yakni Persib Bandung dalam kompetisi Gojek-Traveloka aliansi 1. Seperti 2 turnamen diawal mulanya aku terus menyaksikan di kelas VVIP sebab benar-benar sudah trauma menonton di tribun dan setelah kontes aman semula sampai rumah.

Setelah pertandingan selesai pasti klasemen liga 1 indonesia berubah, kalau anda mencarinya berikut saya berikan informasi Klasemen Liga 1 Gojek Traveloka.

semoga Gojek-Traveloka asosiasi 1 masih menurunkan tontonan-tontonan yang mengunggut dan berkelas buat kemenangan Sepakbola Indonesia

Melihat Persib Bandung secara Live di Stadion itu Seru

melihat Persib di stadion lalu dan saat ini tak semua turnamen Persib Bandung bisa saya ingat. malahan pengalaman pertama kali melihat Persib Bandung yaitu elemen yang tak dapat dilupakan. ketika itu aku semula lebih kurang strata 4 atau 5 sd lah. jadi seputar thn 1984-1985-an. kala itu tengah bervakansi ke rumah datuk di Kawali, Ciamis. pula tahu berkenaan bakal ada kunjungan Persib Bandung adalah awal berita tetangga, sedang bermula ‘barker’, mobil gunakan ‘halow-halow’ (baca: pengeras nada yang berkeliling pedalaman mengutuskan bahwa di arena lapang alun-alun Kawali bakal ada kejuaraan tertarik antara Persib Bandung Selection melawan PSGC bon Sepakbola Galuh Ciamis).

saya tak ingat berapa score akhir waktu itu, cuma dapat mengingat jika tarif karcisnya 300 rupiah juga sebagai ilustrasi, 300 rp masa itu lumayan pada membayar sekotak Susu Ultra gede dan sebatang coklat cap Ayam jago dimanfaatkan masuk 3 orang saya yayi saya dan sohib aku Asep Pa Iding). selain itu, stadionnya berulang teramat normal hanyalah lapangan alun-alun kecamatan yang disulap jadi gelanggang dadakan dan ‘dikulibeng’ (apa atuh ‘dikulibeng’ teh ya?) sekelilingnya bersama karung, bilik, atau kain biar penonton yg tak miliki karcis tidak mampu ‘moncor’. dikala itu sebagian pemain Persib yang ternama adalah Adeng Hudaya, Robby Darwis, Adjat Sudrajat, dan Sobur. Sisanya aku tidak tahu, tapi seandainya tak salah di era Adjat Sudrajat ini Persib jadi jagoan persekutuan waktu menjadi juara uni ini ada konvoy keliling kota Bandung. kala SD, saya sekolah di Banjarsari, Jalan Merdeka Bandung. jadi kita menyaksikan arak-arakan di depan sekolah, naik ke jembatan penyebrangan Gudang Garam sekarang sudah tidak ada).

tatkala SMA saya mulai wirawan nonton ke Stadon Siliwangi, meskipun ‘moncor’ dikarenakan gak punya ticket sesudah kuliah pun beberapa kali aku nonton ke gelanggang Siliwangi. Terkadang melihat bareng dgn sohib awal SMA, Ucup Mpep. Kita lazim menyaksikan di Timur. Atau dikala awal-awal asosiasi Indonesia lalu konfederasi Dunhill/ Bank Mandiri), tuturubun bersumber Jatinangor dengan si Krisna ke gelanggang Siliwangi, dan menyaksikan di Selatan.

menyaksikan Persib ke gelanggang dengan Krisna merupakan pengalaman terakhir di musim kuliah. alamat itu aku tak pernah menyaksikan Persib ke stadion masih saya lebih banyak menyaksikan Persib di televisi, atau mendengarkan ulasan pers pengetahuan mata, cepat bermula RRI/Pro 2 FM. hingga akhirnya kepada kontes Persib melawan Persiwa Wamena (24032011) dan melawan Persipura (27032011) di gelanggang Si Jalak Harupat, saya berkesempatan menyaksikan kompetisi Persib dengan cara serta-merta Itupun lantaran panggilan sohib saya Wendy, yg bertugas meliput pertandingan tersebut antara jadwal persib liga 1.

Jeda sekian th tidak ke menonton ke gelanggang sebanding saja, menghasilkan aku terpesona terlebih menonton Persib di stadion Si Jalak Harupat. gelanggang yg sedemikian besar dan luas ini harus diakui benar-benar memiliki aura mistis yg mempesona. amat jauh dari pengalaman pertama saya menyaksikan Persib di stadion pelosok di kecamatan Kawali Ciamis, atau stadion Siliwangi.

tidak sedikit factor menarik yg teramat berbeda bersama periode lalu saat ini sejumlah bobotoh sangat peduli dengan tampilan setiap kompetisi Persib, selalu saja gelanggang beralih warna jadi lautan biru dikarenakan bobotoh Persib nyaris seluruh memungut baju bernuansa biru. hal yang lalu tidak aku temukan di Siliwangi. lalu melihat Persib ya kembali pakai semacam SMA atau kaos warna apa saja. tidak cuma itu di tiap-tiap sudut gelanggang berkelamin wanita pun bisa menonton kejuaraan dengan aman tanpa gangguan atau sentuhan tangan-tangan durjana Jaman dulu di Siliwangi? hanya ada di VIP.
lagi anak-anak di bawah 12 tahun kian ada yg sepertinya semula balita) dgn asyik dapat menyaksikan turnamen tidak dengan merasa kecut hati lebihlebih dua kali ke Si Jalak Harupat, dua kali tengah aku menonton penonton yg terdiri Ayah-Ibu-Anak, kompak mem-bobotohi Persib. makin ada anak yang pula batita, serta digendong ibunya ada di deretan penonton bola yang biasanya orang dewasa.
bersama kata lain, saat ini ini menonton bola tak hanya jadi milik separo laki laki saja.